Home » » batas kesabaran

batas kesabaran

Posted by DEC Development Education and Culture on Wednesday 7 March 2012

Batas kesabaran……..???
                Ada nga sich yang ngertiin aq? Kenapa tak ada yang bisa ngertiin aq? Aq uda cukup sabar dengan kamu? Kesabaranq tuch ada batasnya? Kata-kata diatas hanyalah sebagaian kecil dari jutaan perasaan kecewa yang berdengung dihati. Tidak hanya kamu, aku, dia dan dia, tapi semua manusia yang dapat merasakan kegagalan ataupun kekecewaan pasti pernah mengalaminya. Sebagian besar perasaan kecewa lahir akan ketidak puasan seseorang terlebih saat ia tengah berharap dan hasilnya berbanding 1800 dari apa yang ia inginkan.

                Banyak kata untuk mengungkapkan suatu kekecewaan terhadap sesuatu, dan banyak juga alternative untuk meredakaan perasaan itu. Namun, bukan berarti bisa menghilangkannya. Hehehe, tapi yang pasti semua itu terantung individu itu sendiri sebab yang paling tau akan diri seseorang hanyalah orang itu sendiri.
                Kembali ke pokok pembahasan utama kita, ada nga sich batas dari kesabaran itu? Law ada kaya gimana yach? Kenapa banyak orang dijaman sekarang sering banget ngucapin hal-hal tentang itu? Ditinjau dari katanya saja yakni sabar, tentu bagi orang yang berfikir akan mengatakan bahwa itu merupakan sikap menahan diri serta menenamkan hati (positif thingking) dalam artian yach membuka peluang optimisme dicela-cela keadaan yang kurang bersahabat. Sedangkan bagi orang yang cuek mungkin hanya akan mengatakan sabar itu sebagian dari hal konyol lainnya.
                Tidak mengherankan bila sekarang ini sikap sabar seseorang tiap tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, detik, semakin menipis. Kurangnya pengertian akan sifat ini sejak lahir membuat seseorang lebih banyak menggerutuh bahkan memaki-maki nasib atau hal lain yang dianggapnya menjadi pemicu kegagalannya. Atau setidaknya bagi orang yang terlalu memperhitungkan waktu, maka sabar ini merupakan balok pengganjal dalam hati mereka.
                Jikalau memang demikian parahnya, maka lama kelamaan sifat ini akan pudar pada diri manusia. Jikalau itu terjadi, apa yang akan terjadi? Jawabannya simple saja, jika sabar uda nga ada, otomatis setiap orang akan jauh lebih renggang hubungannya, dan sikap percaya akan seseorang juga akan menipis.
                Buktinya, hubungan setiap orang bisa membaik karena adanya kesamaan atau pun beberapa hal yang bisa menarik seseorang untuk bisa senang terhadap seseorang. Sedang bila sikap sabar tak di gunakan sebagai salah satu penghubungnya, maka hanya butuh 2 menit maka mereka bisa bertolak dari kawan menjadi lawan. Nga percaya buktikan sendiri, law kamu punya sedikit problem dengan teman kamu, kamu hanya perlu menyimpulkan sendiri diwaktu itu truz secara alami maka kamu akan membencinya tampa terlebih dahulu mendengarkan penjelasannya.
                Setelah mengulas hal diatas, sabar hanya dapat kita gunakan bila hati tersebut mau memberi peluang untuk itu. Sebab dengan sabar, maka kiita secara tidak langsung membuka kesempatan lain datang pada kita. Bicara mengenai batasnya, kayanya sama halnya jika kita ingin mengukur seberapa dalam cinta seseorang pria kepada seorang wanita, atau mengukur sejauh mana batas antara langit dan bumi. Jawaban dari semua itu hanya hati sajalah yang dapat menjawabnya. Yang pasti dengan membudayakan sabar, kita telah membuka kesempatan lain serta menanamkan sikap optimis terhadap semua hal. Tak ada yang tahu pasti apa kunci dari keberhasilan, namun besar peluang bahwa salah satunya adalah dengan bersikap sabar.
                Jadi, batas kesabaran itu hanyalah ungkapan belaka betapa lemahnya hati seseorang. Sabar akan tetap bersama dengan waktu serta ketetapan ilahi yang hanya dapat diterima oleh hati yang ridha, bukan pasrah…………………………….!!!!!!!!!!


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}