Home » » Alasan untuk belajar bahasa Inggris

Alasan untuk belajar bahasa Inggris

Posted by DEC Development Education and Culture on Friday 30 March 2012

seputarkampusorange_ hy guys kembali lagi saya ngeposting buat temen-temen baca. ini cukup menarik untuk diulas mengenai alasan seseorang belajar bahasa inggris. selain itu, beberapa hal yang menjadi pertanyaan seseorang yang mau belajar bahasa yang lagi jadi speak of the world ini. pasti mengasyikkan law bisa menguasai bahasa yang satu ini.




*      Alasan mengapa seseorang belajar bahasa inggris
Mungkin Anda memiliki beberapa alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan bahasa inggris Anda. Contohnya, Anda terlalu sibuk, bahasa inggris terlalu sulit atau Anda tidak membutuhkan kemampuan berbahasa inggris. Tetapi Anda salah! Temukan berbagai alasan  mengapa bahasa inggris penting bagi Anda dan juga orang lain.

·        Mendapatkan lebih banyak teman
Bila Anda dapat berbahasa inggris. Maka Anda dapat berbicara dengan lebih dari 1,5 miliar orang diseluru dunia. Itu bukan jumlah teman yang sedikit tentunya. Satu diantara empat orang di dunia paling tidak sedikit berbahasa inggris, dan jumlah yang terus bertambah.
·        Mempercepat laju karir
Kebanyakan bisnis internasional dilakukan dalam bahasa inggris. Jika Anda menginginkan jabatan managerial di perusahaan multinasional, kemungkinan besar Anda akan dituntun untuk berbahasa inggris, sejumlah perusahan bergensi bahkan sekarang menerapkan nilai IELTS atau TOEFL minimum bagi para calon pelamar kerja. Dan lagi bahasa inggris tidak hanya penting bagi para pelaku bisnis. Dunia teknologi, penerbangan, pariwisata dan diplomatic berganrung erat kepada bahasa inggris.
·        Membuka jendela dunia lebih lebar
Banyak buku, majalah dan surat kabar yang hanya tersedia dalam bahasa inggris. Banyak pula buku berbahasa asing yang hanya diterjemahkan kedalam bahasa inggris. Jika Anda dapat membaca bahasa inggris, Anda akan memiliki pilihan yang jauh lebih beragam; sam pula halnya dengan film.
·        Menaklukkan internet
Anda mungkin berpikir bahwa banyak situs yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi kenyataan, 80% informasi elektronik hanya tersedia dalam bahasa inggris. Sedangkan 20% bagian yang lainnya itu tidak semuanya didominasi oleh bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa asing non-inggris lain, seperti bahasa cina, bahasa jepang,  bahasa perancis dan sebagainya. Jadi bayangkan hanya berapa persen dari seluruh informasi di internet yang tersaji dalam bahasa Indonesia.
·        Menjadi ilmuan
Para penelitian dan ilmuwan diseluruh dunia berkomunikasi satu sama lain dalam bahasa inggris. Konferensi ilmiah diadakan dalam bahasa inggris dan hasil-hasil penelitian juga dipublikasikan dalam jurnal berbahasa inggris. Lebih dari dua pertiga ilmuwan di seluruh dunia membaca dalam bahasa inggris.
·        Mengejar kesempatan di luar negeri
Ada ribuan program belajar, bekerja dan sukarelawan di seluruh dunia, tetapi hampir seluruhnya ditawarkan kepada mereka yang menguasai bahasa inggris. Dunia yang penuh dengan kesempatan terbuka bila Anda berbicara bahasa inggris.

*      Mitos dalam belajar bahasa inggris
Bahasa inggris telah menjadi mitos. Kita percaya bahwa menguasai bahasa inggris adalah suatu keharusan bagi bangsa. Menguasai bahasa inggris dianggap sebagai suatu keharusan yang akan dapat membuat sebuah bangsa akan mampu maju dan beekembang di era kesengajaan yang kita sebut era globalisasi itu.
Tapi apa yang terjadi? Setelah belajar bahasa inggris dan kursus ke berbagai lembaga yang paling top dengan biaya yang paling mahalpun ternyata tidak mampu mendongkrak kemampuan berbahasa inggris para aparat yang rata-rata memang kemampuan bahasa inggrisnya payah. Apakah dengan itu berarti para aparat tersebut kinerjanya buruk dan tidak punya ‘masa depan’? tidak. Itu hanya mitos.
Masalah penggunaan penggunaan bahasa asing sebenarnya telah menjadi perdebatan panjang sejak jaman Takdir Sultan Alisyahbana pada tahun 60-an. Kita terombang-ambing antara pengadobsiannya menjadi bahsa kedua atau tetap menjadikan sebagai bahasa asing. Perlakuan antara keduanya tentu berbeda dan dampaknya juga tentu berbeda. Sebagai contoh, beberapa negaara tetap mempertahankan bahasa nasionalnya dan bertekad untuk mempopulerkan pengunaan bahasa inggris. Negara-negara tersebut adalah Jepang, Prancis, Jerman, Italia, dll. Kalau Anda berkunjung kesana jangan harap Anda akan  mendapatkan  jawaban jika bertanya dalam bahasa inggris. Mereka sangat bangga dengan bahasa nasional mereka dan mereka menuntut dengan  bahasa nasional mereka dan mereka menuntut agar setiap orang yang dating ke Negara mereka menggunakan bahasa nasional mereka.
Beberapa Negara lain, sebaliknya, beranggapan bahwa hanya dengan menguasai bahasa inggris secara penuh dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari kemajuan bangsa akan diperoleh. Mereka mempopulerkan bahasa inggris sebagai bahasa kedua, seperti India, Singapura, Malaysia, sebagian Kanada, Philipina, dan bahkan menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa nasional karena faktor sejarah seperti Australia, New Zealand, dan Amerika.
Bagaimana dengan bangsa kita? Apakah kita telah mengambil keputusan sejak perdebatan panjang pada jaman Sultan Alisyahbana yang menguras energi kita tersebut? Kita tidak pernah ‘menyelesaikan’ perdebatan tersebut dan tidak pernah berani melangkah dari sekedar berdebat dan mulai mengambil keputusan seperti Jepang mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan bahasa mereka bagi pelajar-pelajar mereka dan lebih memilih untuk menerjemahkan buku-buku bahasa asing ke dalam bahasa ibu mereka. ‘Get the content, leave the language behind’ adalah perinsip mereka.
Jika kita membutuhkan kemampuan berbahasa inggris karena banyak tamu-tamu asing dan karena kita butuh berkomunikasi dengan dunia internasional kita dapat menyewa penerjemah yang hebat. Itu jauh lebih simple dan murah. Tak perlu malu kalau tidak bisa berbahasa inggris. Bangsa-bangsa besar tidak mampu mengungkapkannya dalam bahasa Indonesia. Soal bahasa inggrisnya serahkan pada ahlinya. Mereka belajar untuk itu.

*      Contoh kalimat formal dan informal


Kalimat Formal
1.      Would you give me a green T-shirt
2.      One my ask
3.      Personally. I favour…
Kalimat Informal
1.      Can you gimme a green T-shirt
2.      You may ask
3.      I love/ I like/ prefer…


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}