DEC_Ketika kita menanam kebajikan di
beberapa lahan lalu kita melihat buahnya di lahan tertentu, biasanya hal
tersebut akan mendorong kita untuk mefokuskan perhatian kita pada lahan itu
dengan segala yang kita miliki: kesungguhan, harta, perencanaan dan manajemen.
Dan biasanya kita kurang memperdulikan atau kadang kala melalaikan lahan-lahan
lain yang tidak mendatangkan hasil. Atau mendatangkan hasil tetapi tidak
seberapa banyak atau kualitasnya kurang bagus.
Hal itu merupakan salah satu pimtu yang dapat dijadikan sebagai jalan oleh
setan untuk menyusup ke dalam diri para pekerja kebajikan yaitu orang-orang
yang memiliki himmah yang tinggi dalam bidang kebajikan. Sebab lahan-lahan yang
ditinggalkan atau yang tidak diperhatikan itu bias jadi akan memberikan hasil
yang lebih banyak dari pada lahan-lahan yang mendapat perhatian lebih banyak.
“adapun
orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu layani. Padahal tidak ada
(celaan) atamu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).” (Abasa: 5-7)
Yakni, “wahai Muhammad, sesungguhna
kamu tidak dimintai pertnaggungjawaban, karena pembesar-pembesar Quraisy itu
tidak mendapatkan hidayah.” Allah mecela beliau karena tidak memberikan
perhatian pada lahan-lahan lain yagn buahnya akan lebih baik, lebih bagus, dan
lebih diakuti oleh setan.
“dan
adapun orang yang dating kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan
pengajaran) sedangkan ia takut (kepada Allah) maka kamu mengabaikannya.”
(Abasa: 8-10)
0 comments:
Post a Comment