Home » » Dampak Film Porno Bagi Kesehatan

Dampak Film Porno Bagi Kesehatan

Posted by DEC Development Education and Culture on Wednesday 25 April 2012


                DEC_Hi guys, ada info menarik nih yang saya temukan. Sekedar tambahan bagi teman-teman yang algi memasuki dunia dewasa, atau sekedar ingin tahu atau bahkan ingin sedikit jahil, nich saya bawakan beberapa info dari dunia keras orang dewasa.
 
            Bahwa merangsang diri sendiri secara seksual pada anak-anak akan beresiko kebutaan, telah lama kita dengar. Kini, ditemukan efek baru yang hampir sepadan pada orang dewasa.

            Dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa menonton film porno benar-benar dapat mematikan bagian otak kiri yang memproses ransangan visual seseorang. Setidaknya pada wanita.


            Sebuah tim dari University of Groningen Medical Center di Belanda mendapati kortek visual primer dari 12 wanita premenopause yang dijadikan sampel. Selama penelitian ini, aktivitas otak mereka dipantau menggunakan positron emission tomography (yang lebih dikenal denga PET scan).

            Mereka kemudian disuruh menonton 3 tayangan: film dokumenter tentang kehidupan laut di Karibia; adegan pemanasan sebelum bercinta; dan adegan persenggamaan eksplisit.

            Hasuknya, menunjukkan bahwa film erotis paling eksplitis merupakan salah satu yang menampilkan oral seks dan persenggamaan yang menghasilkan jauh lebih sedikit darah yang dikirim ke korteks visual primer. Efek yang sama terlihat ketika seseorang diminta melakukan tugas non-visual, seperti mengingat kata-kata, sementara juga menonton beberapa jenis rangsangan visual.

            Uroneurologis Gert Holstege, sebagai salah satu anggota tim peneliti, kepada Live Science menyatakan otak lebih fokus pada gairah seksual dari pemrosesan visual selama aktifitas menonton film. “Anda harus menyadari bahwa  otak membutuhkan cadangan energi sebanyak mungkin, sehingga jika beberapa bagian otak tidak difungsikan, maka cadangan itu akan segera turun,” katanya.

            Dia menghunbungkan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan otak bisa cemas atau terangsang, tetapi tidak keduanya. Selama kegiatan orgasme di daerah otak yang berhubungan dengan kecemasan turun tajam. Kata Holstege. “inilah yang menjelaskan mengapa wanita dengan libido rendah sering menderita kecemasan.”

            Penelitian ini juga membuahkan kesimpulan lain: ‘jika Anda ingin berhubungan seks, Anda perlu menghasilkan situasi yang aman bagi wanita,” tutupnya.


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}