Fathir : anak yang
baik, tidak sombong, suka menolong, tapi benci kekotoran;
Boby
: seorang anak yang jail, suka
menyamakan antara film dan kenyataan, dan baik
Siska : gadis
centil, galak, tapi baik;
Seno : anak yang
tidak jauh dari Boby dan suka akan semua tentang uang.
EPISODE
8
NGGAK
USAH MIKIR’KAN !!!
Disuatu
hari di SMAN 1 Lappariaja, para siswa-siswinya sedang beristirahat. Hanya 45
menit saja waktunya tidak disia-siakan oleh para siswa. Didepan sebuah kantin
hanya ada, Fathir, Seno, dan Boby. Saat menjauh dari kantin mereka pun berhenti
dan berbicara.
Seno :
emangnya kenapa ? (membuang tempat minumannya)
Fathir : (spontan) jangan gitu dong Sen,
Seno : nah…
tuh kan kaya gitu lagi kan (meledek) ini mah masalah kecil
Boby : nah Sen, udah tau gitu orangnya, masa kamu
pancing untuk marah (memegang tempat minumnya dan memungut milik Seno)
Fathir
: (memegang kepalanya) sorry deh, kalian juga sih. Oh iya Bob, katamu tadi tahu
soal Adit, emangnya dia kenapa …?
Boby : itu dia katanya Adit dan sepupunya…
Fathir
: (memotong pembicaraan) maksudmu Vina
Seno : nggak usah segitunya kali, dasar
(geleng-geleng) kalau soal Vina langsung aja serius, kaya pak Rahim aja (guru
bahasa inggris mereka) okey students we
will changes to directly to… bla…bla…bla… (menirukan gaya bicara pak Rahim)
nggak usah mikirin gitu kali Fath
Fathir
: Sen, ngak usah nyerobot deh !
Boby : udah lah bos (melirik lalu melihat Agus)
hai Gus tunggu (berlari pergi)
Fathir
: Bob, pertanyaan aq belum kau jawab (mengejar Boby)
Seno : kan udah aq bilang, nggak usah mikir kan
(melihat Fathir) hei… tunggu (berlari pergi)
Mereka
pun oergi dan tak lama kemudian mereka pun masuk ke dalam kelas. Lama kemudian
mereka pun pulang. Saat berada didepan pagar, Fathirnpun menghetikan langkah
Boby.
Fathir : Stop Bob, stop (menghentikan Boby) hei kau
tadi tidak menjawab pertanyaan aq ?
Boby : apaan
sih !!!
Fathir : jangan belaga gitu dong
Siska : hai
guys, sepertinya ada masalah, cerita dong (menyapa)
Boby : aq
ingat…
Fathir : makanya cepat jelaskan
Boby : iya,
bapak tadi nyuruh cepat pulang, karena hari ini ada misi
Siska : misi….,
apaan….?
Fathir : paling-paling nyuri mangga pak Slamet kan,
ayo Bob, jawab pertanyaan aq
Boby : (tidak menghiraukan) aq pulang duluan yah
(membelakangi mereka) oh iya Fath, jangan lupa hari Minggu Adit akan datang
Fathir
: ceritakan lagi…
Siska : udahlah nggak usah mikirin kata-kata dia…
eh tunggu
Fathir
: (tidak menghiraukan dan berjalan pergi)
Mereka pun pergi dan pulang kerumah masing-masing.
Beberapa hari kemudian di saat
istirahat Boby dan Seno tengah bercerita.
Boby : hai Sen, apa
kamu udah ulangan Fisika, dan Matematika ?
Seno : enggak,
emangnya berapa nomor ?
Boby : kalau Fisika 2 materi, Matematika 50 nomor,
pusing kan !
Seno : ala paling
soalnya pilihan ganda kan, kalau aq dapet soal Sejarah 10 nomor dan itu esai
dan kamu tau nggak aq dapat berapa ?
Boby : berapa…?
Seno : kan udah jelas
kan …!
Boby : pasti gagal kan
(memotong pembicaraan)
Seno : benar
(tertawa) udahlah nggak usah di pikirin kan (jawabnya santai)
Siska : hai (datang
tiba-tiba) Bob, Sen, lagi cerita apaan kak ketawa, lucu yah… ?
Boby : soal ulangan
tapi nggak usah dipikirkan
Seno : ia nanti
pusing loh ! (tertawa kecil)
Siska : tenyata memang
benar apa yang dikatakan Fathir !
Seno : emangnya ia
bilang apa sich ?
Siska : ada deh…!
Seno : apaan sih ….?
Siska : iya kalau
omongan kalian tuh terus menerus dipikirkan jadi sakit kepala aja
Boby : (merunduk)
Seno : (berbalik)
Siska : kan kalian
bilang (berhenti sejenak) nggak usah dipikitin kan (meramaikan suasana)
Seno : oh yeah
(berbalik)
Siska : dibilang gitu
juga sama juga kan…
Boby : (memotong
pembicaraan) aq tau apa sambungannya, Sen (mengacungkan jarinya hingga tiga
lalu bersamaan dengan Seno) “nggak usah dipikirin” (lalu Seno, Boby dan Siska
pun tertawa terbahak-bahak)
Fathir : mana si Boby…? (mencari) ini dia… !
Seno : ini anak dari
kemarin-kemarin kaya gitu deh, orang itu bikin lelucon Cuma dua kali karena
yang ketiganya itu udah nggak seru !
Siska : ada apa sich
Fath, kok nyari-nyari Boby segitunya ?
Fathir : (tidak menghiraukan) Bob jawab pertanyaanq, Adit ama
siapa ?
Boby : aduh-aduh
pusing deh !!!
Seno : aq tau (diam
sebentar) tunggu dulu, aq nggak mengerti eh (pura-pura)
Fathir : ala anak ini (mengambil uangnya) nih mengertikan
(memberikan uang kepada Seno)
Seno : kalau gini
sih aq ngerti (meniup tangannya lalu
menipuk Boby) masukkan memori kemarin hup…
Boby : aq ingat !
Fathir : siapa…?
Boby : Rizal !
Fathir : Rizal, maksudmu sicerewet itu yah
Boby : iya, tapi kalau
Vina sih sehari setelah Adit, dirumah ibunya, lalu ke rumah bapaknya, terus ke
rumah neneknya dan kembali ke rumah pamannya lalu…
Fathir : stop (menekan suaranya) cukup-cukup) kalau kamu
bicara lebih dari ini memori otakmu akan terbakar
Siska : betul, betul !
Fathit : liat aja ada asap tuh dikepalamu
Boby : apa (kaget)
mana-mana (berlari berputar-putar lalu pergi)
Seno : (tertawa)
Siska : dasar bodoh !
gitu aja dipercaya
Fathir : awas yah ingin buat aq pusing yah Bob, Bob dari dulu
aq lebih cerdik dari pada kamu
Seno : oh… yeah,
sekali lagi (berteriak) oi… Bob, ingat “nggak usah loe pikirin”
Mereka semua pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah
Boby, lalu pergi kekelas masing-masing saat bel berdering.
***
0 comments:
Post a Comment