Disuatu
hari di SMAN 1 Lappariaja dihebohkan dengan datangnya guru baru. Guru baru itu
adalah seorang guru sosiologi dan guru sastra. Kedua guru itu merupakan
pengajar ganti dari guru kelas X. Guru ganti itu merupakan guru yang mengajar
dikelas Boby. Guru yang mengajar selama seminggu menggantikan guru mereka yang
sedang ikut tur dibeberapa wilayah. Kehebohan pertama di kelas Boby yang akan
masuk.
Reno : hei Bob,
dengar-dengar aka nada guru yang akan menggantikan Bu Yanti dan Pak Anto
Boby : ya (kembali
menatap seorang gadis)
Agus : iya Bob
(mendekati Boby) kamu sedang melihat siapa?
Boby : (berdiri
seperti patung) yah… oh yah
Agus : aduh Bob,
Bob. Yang jelas bicaranya
Reno : udahlah
(lalu diam dan menatap sesuatu)
Agus : Ren, kamu kenapa (menatap Boby dan Reno,
mendekati dan berusaha melihat apa yang dilihat temannya) alamak, jadi itu yang
kalian liat. Kalian ini apa-apaan sih?
Hellen : (menepuk
bahu Boby dan Reno dari belakang) hai…
Boby : (diam)
Reno : (berbalik
dan melihat Hellen, dan kembali diam)
Hellen : hei Gus,
mereka kenapa?
Agus : liat aja
(menunjuk Tasya)
Hellen : (mendekati
Tasya dan membisik)
Tasya : (tasya yang sedang berbicara dengan Dina
dan Dwi berbalik melihat Boby dan Reno lalu kembali berbisik)
Hellen : (mendekati
Agus) jadi soal Tasya yah?
Agus : yah gitu
deh!
Tasya : (berjalan lambat mendekati Reno lalu
menunjuk kearah kepala turun keperut dan kembali naik)
Reno : (mengikuti gerakan Tasya dan mundur
beberapa langkah)
Tasya : (mendekati Boby lalu menunjuk layaknya
Reno)
Boby : (matanya mengikuti telunjuk Tasya)
Dina : (mendekati Tasya dan meremas-remas
tangannya)
Dwi : (mendekati Tasya)
Tasya : (berbalik melihat Dina dan Dwi dan
berbicara bersamaan) kasian deh loe…
Boby : (lalu tunduk kemudian berjalan pergi)
Reno : (mengikuti Boby)
Boby : (berbalik menghadap Tasya, menunduk dan
pergi)
Hellen : yah pergi deh… aku pergi dulu yah, bye
Agus : (mendekati Tasya) yah pergi sana deh
Dina : (menepuk bahu agus) hai, pergi nga?
(mengacungkan tangannya)
Agus : ampun (lalu berlari pergi)
Dwi : eh Din, jangan gitu atuh (berbicara
pelan) nda sopan itu
Tasya : udahlah, kita pergi saja uda masuk nih
(pergi)
Mereka
pun masuk kekelas dan diajar oleh salah satu guru pengganti. Saat istrahat, Bu
Stika yang merupakan guru ganti sastra keluar bersama Tasya dan Dwi bertemu
Agus beserta Reno.
Agus : siang bu
(menyapa)
Bu Stika :
iya anak-anak (menurunkan kaca matanya) ada perlu apa yah?
Reno : tidak
apa-apa Bu, kami cumin mau bicara ama Tasya Bu
Bu Stika :
oh ya? Ibu kira mau nanya soal pelajaran tadi. Kalau begitu ibu pergi dulu yah
Dwi : yah pergi
deh (menghelu napas), bagaimana nich Sya?
Tasya : mau bilang
apa sih?
Reno : emmm
(menggaruk-garuk kepala) anuh, apa yah jadi susah ngomongnya
Agus : (tertawa
kecil lalu menepuk Reno)
Dina : (berdiri
dibelakang agus)
Agus : (tak bisa tahan dan berbalik, dan saat
mulutnya terbuka hendak tertawa, dia hanya kaget dan diam)
Dina : (member kode ke Agus untuk pergi)
Agus : (dia pun mendorong rahang bawahnya dan
pergi) Dina (tidak sengaja bicara)
Reno : oh iya, dimana si besar Dina? (membuka
pembicaraan)
Dwi : Ren, jangan bicara gitu toh
(mengingatkan)
Tasya : dia sekarang, em atau bagaimana kalau
seandainya dia ada disini, kamu mau ngapain?
Reno : (suara tinggi) tentu saja dia akan aku
banting dan aku kempesin lalu aku akan…
Agus : (bersembunyi dibelakang pintu)
Dina : (mencolak-colek Reno)
Reno : apa-apaan sih Gus, entar aja (tidak
memperdulikan Dina)
Dina : (terus mencolak-colek Reno)
Reno : uda jangan gangu, soal Dina kamu itu…
Dina : (masih mencolek Reno)
Reno : udah ah (suara lebih tinggi dan saat
ingin berbalik, dia melihat Agus)
Agus : (memberi kode jangan)
Reno : Agus (menunjuk) kalau kamu di situ, trus
yang dibelakangku siapa? (memandang Dwi yang akan bicara) cukup Wi, aku paham
kok (merapikan kancing bajunya dan meneguk liurnya sambil gemetaran dan
berbalik)
Dina : hehehe, (meremas-remas tangannya) tadi
bilang apa?
Reno : berteriak AAA
Agus : Ren, kabur (mendekat mencoba menarik
Reno)
Dina : (memukul Reno namun Reno menunduk dan
mengenai Agus)
Agus : (dipukul lalu berjalan seperti orang
mabuk) kabur Ren, kabur. Tapi kok gelap yah Ren?
Reno : (berdiri dan menarik Agus) bicaranya
entar aja (melangkah dan pergi)
Hellen : (berpapasan dan hampir ditabrak oleh Agus
dan Reno) hei, kalau jalan hati-hati oy
Reno : map salah jalan (keluar dari kelas dan
berlari menarik Agus)
Hellen : mereka kenapa Wi?
Dwi : tadi mereka (nada pelan)
Hellen : kelamaan, Sya ada apa sih?
Tasya : (tertawa kecil) tau tuh ada apa, udahlah
jangan dibahas. Yang kaya begituan mah bukan urusan kita-kita orang. Pergi aja
yuk (mengajak)
Hellen : pertanyaanku belum dijawab tau
Tasya : entar aja dikantin, ayo (pergi)
Hellen : tunggu
Tak lama kemudian Boby pun
keluar dan menemui Bu Astika
Bu Stika : eh kamu, namamu tadi siapa?
Boby : Boby Bu
Bu Stika : oh iya, tolong ambilkan buku
ibu
Boby : (masuk kelas lalu keluar membawa buku)
yang ini Bu?
Bu Stika : terima kasih yah bibi
Boby : boby bu
Bu Stika : oh iya Bob, kalau begitu ibu
pergi dulu yah (pergi)
Boby : (ingin pergi tapi terkejut) loh Gus,
muka ancur lu kok jadi ganteng sih, nyalon dimana?
Agus : ngeledek lu yah? Kebalik tau
Reno : yang bener muka ancur tambah ancur
(meledek) nyalon di MD tuh
Boby : MD?
Reno : Mbak Dina hahaha
Agus : malah nambahin, ini semua karena lu juga
tau. Awas ya Din, aku akan kerjain dia. Tunggu aja tanggal mainnya
Reno : kaya film aja pake tanggal main segala
Boby : uda punya rencana ngak? Jangan asal
bicara doank
Agus : yah, itu dia masalahnya, nga ada ide sob
(berhenti sejenak) oh iya Bob, kan kamu yang paling pintar diantara kita-kita
ini, ada usul ngak?
Boby : kenapa yang lain?
Agus : yah intinya diantara kita, kamu yang
diandelin deh
Reno : iya Bob, pakai tuh otak rahasia XL-mu
Boby : tunggu sebentar (berfikir sebentar) oke
dapat
Reno : apaan?
Agus : cepat, aku uda nga sabaran nih
Boby : nih Gus, sini bisikin aku
Agus : (mendekat) hei, yang bisikin kan kamu
bukan aku
Boby : oh iya, salah yah hehehe (membisik Agus
dan Reno)
Mereka pun pergi dari depan
kelas. Tak lama kemudian bel pun bordering tanda masuk.
Hellen : (bersama Tasya dan Dwi) mana si Dina?
Tasya : tuh dia (sambil menunjuk kebelakang)
Dina : sorry telat
Tasya : oh iya, kamu tau tidak siapa yang
mengajar sosiologi entar?
Dwi : sebenarnya yang ngajar itu Bu Tuti
(nada pelan)
Hellen : oh (berdiri tegak lalu tunduk dan menghadap
dwi sambil berfikir) itu siapa yah
Dwi : ibu Tuti itu dari…
Hellen : ah (mengeluh) ceritanya panjang lagi
Tasya : jangan gitu donk ama Dwi
Dwi : itu dari…
Dina : udahlah Wi, nga usa diceritain,
kelamaan. Masuk aja Bu Tuti bakalan datang (masuk kelas)
Sementara itu didalam kelas.
Reno : (mengintip dari jendela) Bob, Gus, mereka
uda masuk
Boby : bagus (berjalan mendekati pintu masuk
lalu mengintip)
Agus : ayo lakukan
Boby : tunggu dia membuka tasnya, liat
Agus : (mendekati Boby) bagus
Reno :mana-mana (mendekat)
Boby : mulai, coba liat, satu
Reno : dua
Agus : tiga, loh kok belum (terdengar rebut
didalam kelas)
Tasya : wah, (berlari keluar bersama Dwi dan
Hellen) dimana Din?
Dina : hai tunggu, kok ninggalin sih?
Hellen : habisnya kamu lamban sih
Dwi : iya toh (nada lambat)
Dina : kan bicara Dwi lebih lamban dan tempat
saya dibelakang. Lagian siapa sih yang nyusun kursi ama meja yang sempit banget
(menghadap Agus) ngapaen kalian cengengesan, diam (marah)
Boby : Bagaimana hadiah dari kami, bagus kan?
Agus : (nyenggol) kok ngaku sih?
Boby : (marah) kenapa tidak larang?
Reno : kamu tuh, jadi ketahuan deh
Dina : oh jadi kalian yang simpan cicak itu
dalam tas aku? (bersiap memukul) kurang aja (memukul)
Boby : ha (reflex langsung menunduk)
Agus : (kena pukulan) aduh kena lagi, sakit tau
Dina : ha, meleset lagi
Bu Tuti : (bersama Bu Stika) kalian sedang ngapain
(marah) kelas sampai berantakan begini?
Tasya : itu Bu, Boby, Agus dan Reno ngerjain kami
Bu Stika : kalian (menjewer telinga Boby
dan Reno)
Agus : (tertawa kecil)
Bu Tuti : kamu cengengesan (menjewer dan membawa
mereka masuk kelas. Tidak lama kemudian keluar) ayo jalan keluar
Dwi : Bu, kok mereka diikat tangannya ?
Bu Tuti : agar tidak kabur
Hellen : tadi pelajaran pertama tentang kebiasaan
suku di Papua tapi ada relawan jadi mereka yang diikat
Tasya : yah, jadi contoh. Kasian deh loe
Boby : ngejek aja, gantian donk
Agus :
bener
Bu Tuti : diam, nah sekarang kita masuk pelajaran kita
Bu Stika : kalau begitu, aku berangkat
yah
Bu Tuti : iya Bu
Hellen : rasain, makanya jadi orang jangan jail
Dina : (memegang sakunya) apaan nih? Ahrkk
(teriak) cicak
Maka mereka pun berlarian keluar
kelas
0 comments:
Post a Comment