Home » » Apresiasi prosa lama

Apresiasi prosa lama

Posted by DEC Development Education and Culture on Tuesday, 3 April 2012

Sinopsis
PASKAP PASOPATI

                Wawan darmawan merupakan anak yang pintar serta penurut dan juga merupakan anak dari Pak wiganto, seorang guru yang kemudian dilantik menjadi kepala sekolah. Kisah wawan pun dimulai ketika ayah dan ibunya harus pindah ke Mataram karena ayahnya ditugaskan disana. Maka Wawan pun dititipkan pada kakeknya di desa karangtalun.


                Baru dua minggu kepindahan Wawan ke desa tersebut, Wawan telah memiliki banyak teman. Tak lama setelahnya, baru Wawan ketahui bahwa di desa tersebut sering terjadi musibah perampokan. Wawan yang juga penggemar cerita detektif pun mulai menunjukkan kemampuannya dan berniat mempraktekkan semua yang iya ketahui.

                Oleh karena itu, maka wawan pun mengumpulkan teman-temannya. Mereka adalah Lasmini, Budi, Darto, gunandi dan Bejan. Kemudian ia pun membentuk kelompok yang diberi nama PASKAB PASOPATI. Mereka memiliki tujuan untuk menangkap para perampok.

                Mereka pun mengumpulkan informasi dan membagi tugas untuk menyiapkan rencana sekaligus peralatan yang nantinya akan digunakan untuk menangkap para perampok. Mereka juga menyebar isu bahwa kakek Sanijaya mendapatkan uang dalam jumlah besar dengan maksud hendak memancing kedatangan para perampok.

                Tibalah masa saat diadakannya pesta rakyat didesa tetangga. Kakek dan nenek Sanijaya pun dikelabui oleh Wawan dengan maksud agar iya lebih leluasa dalam menjebak para perampok. Begitu memasuki jam 11 malam, para anggota Paskab Pasopati telah siap siaga dengan peralatan mereka yang sederhana.

                Tak lama kemudian para perampok datang sesuai perhitungan Wawan. Maka mereka pun meringkus para perampok sesuai dengan rencana wawan sebelumnya. Dengan akalnya iya berhasil menjebak para perampok dan memanggil warga hingga para perampok dapat berhasil diringkus pihak berwajib.

                Atas tindakannya tersebut, Wawan dan kawan-kawannya menjadi terkenal dan dimuat dikoran-koran layaknya seorang pahlawan yang berhasil menangkap para perampok yang menjadi target polisi sejak lama. Namun setelah hal tersebut, justru mereka lebih banyak dinasehati akibat tindakakn nekat mereka yang menggantungkan nasib pada keberuntungannya. Salah-salah nyawa mereka ikut melayang.

                Tak beberapa lama setelah itu, Ayah Wawan juga mengirimkan surat dan menegaskan kepada Wawan agar iya tidak melakukan tindakan berbahaya seperti itu dan mengutamakan pelajarannya sebab iya juga masih duduk dibangku kelas 6 SD.      
   
            Apresiasi Prosa Lama (PASKAB PASOPATI)

1)      Intrinsik  (dalam)

a.    Isi
I.     Tema/topik
Topik  dalam cerita ini yaitu kepahlawanan sekelompok anak dalam membasmi kejahatan.
II.   Amanat/pesan
Ø  Bahwa dalam menghadapi sesuatu masalah, hendaknya melakukannya dengan berfikir. Jangan mengunakan otot.
Ø Kerjasama jauh lebih baik dibanding bekerja sendiri-sendiri
III. Nada/rasa


ØPenglihatan
ØPerasa
ØPengecap
ØMulut
ØPendengar
Øperaba



b.   Bentuk
                                I.      Alur/plot
Rentetan peristiwa dalam cerita ini merupakan jenis kronologis.
Ø  Waktu :
Ketika wawan darmawan kelas 6 SD
Ø  Tempat :
Desa Karangtalun, Kec. Kalidawir. 25 KM dari Kota Tulungagung.
Ø  Suasana :
v  Perkenalan
Wawan Darmawan merupakan putra dari pak Wiganto dan bu Wiganto. Namun karena ayah Wawan yang dipindah tugaskan Ke Mataram sebagai kepala sekolah, maka Wawan pun dititipkan kerumah kakek nenek Sanijaya.
 
v  Awal konflik
Setelah tinggal beberapa lama di Desa Karangtalun, Wawan mengetahui keanehan yang terjadi di desa tersebut. Bahwa hampir tiap sore menjelang magrib, semua rumah ditutup rapat. Belakangan ia ketahui bahwa sering terjadi perampokan oleh para penjahat.

v  Pertikaian
Wawan dengan kelompoknya yang diberi nama PasKAB Pasopati (Pasukan Khusus Anti Brandal; Pasopati merupakan senjata Arjuna dalam pewayangan) yang beranggotakan Wawan sendiri sebagai ketua, Lasmini, Gunadi, Budi, Darto, Bejan. Mereka berencana untuk meringkus para perampok yang meraja lela.

v  Klimaks
Mereka pun menyebarkan berita mengenai penerimaan biaya ganti rugi oleh pemerintah kepada Kakek Sanijaya untuk mengelabui para perampok. Setelah beberapa bulan, para perampok tersebut mendatangi rumah Kakek Sanijaya di saat diadakannya pementasan wayang di desa sebelah. Anggota Wawan yang telah merencanakan semua penyergapan tersebut berhasil membuat para perampok  jungkat jungkit akibat perangkap dan senjata mereka yakni peluru cabe pedas.

v  Peleraian
Setelah membuat para perampok tersebut tunduk akan perangkap serta senjata sederhana milik Wawan, para penduduk datang begitu mendengar kentungan yang dipukul oleh Lasmini dari atas pohon. Para penduduk berhasil menangkap para perampok walaupun salah satu dari mereka yang diyakini sebagai ketuanya berhasil kabur. Pihak polisi pun berterima kasih atas segala jasa-jasa PasKAB Pasopati.

v  Penyelesaian
Sebagai wujud penghargaan atas jasa-jasa PasKAb Pasopati, pihak polisi memberikan penghargaan sekaligus tabanas kepada mereka dalam suatu upacara khusus. Namun dari beberapa sambutan oleh kepala sekolah dan pihak kepolisian sendiri lebih menekankan agal hal tersebut jangan di ulang lagi karena sangat berbahaya. Mereka yang menjadi terkenal akibat tindakannya itu juga mendapat surat dari Pak wiganto sendiri yang mengetahui hal itu dari Koran bahwa tugas Wawan itu adalah belajar dan diminta untuk tidak mengulanginya lagi.

                              II.      Latar
Ø  Tempat kejadian
Desa Karangtalun, Kec. Kalidawir. 25 KM dari Kota Tulungagung.
Ø  Waktu kejadian
Tiga bulan semenjak kepindahan Wawan Darmawan ke Desa Karangtalun.

                            III.      Setting
Ø  Situasi
Keadaan desa yang suram ketika malam akibat sering terjadinya perampokan sadis yang dilakukan oleh para perampok.
Ø  Suasana
Menegangkan ketika Wawan Darmawan dan kelompoknya menghadapi para perampok dalam rumah kakek sanijaya.

                            IV.      Penokohan
o  Protagonist :
·         Wawan Darmawan : cerdas, baik, memiliki sikap seorang pemimpin
·         Lasmini : baik, pemberani, pintar
·         Budi : penuh perhitungan, baik
·         Gunandi : sedikit kasar, keras, tapi baik
·      Darto : penurut, penakut, baik
·         Bejan :penurut namun agak kasar
o Antagonis :
·         perampok
o Tritagonis :
·         Pak Wiganto : bijaksana, sopan, baik
·         Bu Wiganto : penurut pada suami, istri yang baik dan penyayang
·         Kakek Sanijaya : penyayang, tegas, baik

                              V.      Poin of view
Campuran (terarah dan pengamat).
o  Seperti biasa, setiap habis makan siang Wawan Darmawan lalu mengambil buku-buku bacaannya, dibawa ke belakang rumah.
o  Meskipun dengan hati yang kurang enak, namun akhirnya Bu Wiganto bisa menerima saran suaminya.
o  Darto berdebar-debar. Dia punya anggapan kuat, si lelaki aneh tersebut pasti mata-mata rampok.

                            VI.      Majas
Gaya bahasa dalam cerita “PASKAB Pasopati” merupakan majas metafora. Biasa, alam pedesaan selalu sunyi dan sepi karena jauh dari alam ramai.

2)      Ekstrinsik (luar)

a.       Latar belakang pengarang
I.     Asal usul
Nama lengkap : Suwignyo Adi
Nama pena : Tiwiek SA
Tempat lahir : Dusun Kedungdawa Desa Sukorejokulun, Kab. Tulungagung (jatim)
Hari tanggal lahir : Senin, 08-Juni-1948
Nama Ayah : Saeni Djaja (alm)
Nama Ibu : Langen
Agama : Islam
Alamat : Ds. Karangtalun RT 04/RW lll Kec. Kalidawir Kab. tulungagung

II.   Profesi
1.    Tahun 1968 s/d 1972 Guru Wiyata Bakti (GTT) di SDN Kalibatur l
2.    Tahun 1972 s/d 1973 Guru Honor Daerah (Guru Honda) di SDN Karangtalun l
3.    Tahun 1973 s/d 1975 pegawai bulanan daerah (Capeg) sebagai Guru di SDN Karangtalun l
4.    Tahun 1975 s/d 1995 Pegawai Negeri Sipil Daerah (Pegneg) sebagai Guru di SDN karangtalun l
5.    Tahun 1995 s/d 2002 menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Rejosari ll
6.    Tahun 2002 s/d 2003 menjabat sebagai kepala sekolah di SDN kalidawir lV
7.    Tahun 2003 s/d 2008 menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Karangtalun l
8.    Pension tanggal 1-Juli-2008
9.    Sampingannya di awal karir yaitu pelukis amatiran, tukang kayu panggilan untuk mengerjakan mebel berukir, pengawit, pemain, penulis naskah dan sutradara (tahun 1968 s/d 1977)

b.      PolEkSosBud (Politik, Ekonomi, Sosial Budaya)
1.       Tahun 1993 s/d 2007 Pengurus KPRI Panuntun Gemi Kec. Kalidawir
2.       Tahun 1990 s/d 2007 ketua Umum Sanggar Seni “Sekar Widyanata”
3.       Tahun 1990 s/d 2000 Pengurus PGRI Kec. Kalidawir
4.       Tahun 2000 s/d 2005 Ketua Cabang PGRI Kec. Kalidawir
5.       Tahun 1980 s/d 1995 Ketua Komisariat “Sanggar Sastra Triwida”
6.       Tahun 1995 s/d 1998 Ketua Umum “ Sanggar Sastra Triwida”
7.       Tahun 1998 s/d 2008 Sesepuh/Penasehat “Sanggar Sastra Triwida


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}