Home » » Perbedaan Nama Serta Jenis Bambu Pada Suku Bugis

Perbedaan Nama Serta Jenis Bambu Pada Suku Bugis

Posted by DEC Development Education and Culture on Tuesday, 7 August 2012


DEC_Hi guys, bambo merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bersekat dan tumbuh di berbagai tempat dikawasan nusantara. Di daerah bugis sendiri, bamboo difungsikan dalam berbagai jenis bagian kehidupan masyarakat bugis sendiri. Bambo yang biasa digunakan sebagai jala untuk mengambil beberapa benda yang tinggi, sebagai bahan bangunan bahkan dalam dapur. Ada beberapa manfaat tersendiri dari bambu-bambu tadi yang didayagunakan oleh masyarakat bugis dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
 
                Bulo merupakan nama yang begitu dikenal oleh masyarakat suku Makassar. Bulo atau bambu juga digunakan oleh masyarakat suku Makassar tidak begitu jauh beda dengan masyarakat suku bugis. Namun ada beberapa hal yang membedakan antara masyarakat suku Makassar dan bugis. Bulo dalam masyarakat suku Makassar dikenal sebagai bambu secara keseluruhan. Namun berbeda dengan masyarakat suku bugis yang mengenal bambu dalam beberapa jenis yakni bulo, tellang,  perring dan awo. 

                Bulo

                Bulo merupakan jenis bambu yang kecil yang biasa digunakan masyarakat bugis untuk memancing atau ma meng. Tidak hanya itu, bulo biasanya juga digunakan sebagai aranginangeng atau jemuran pakaian.

                Tellang

                Tellang merupakan jenis bambu yang bersekat dan memiliki rongga yang besar namun berdinding tipis. Berbeda nama maka berbeda pula fungsinya. Tellang memiliki fungsi khusus yakni sebagai bahan baku utama membuat lemmang. Lemmang atau lemang merupakan masakan khas masyarakat bugis. Yang dibuat dari were pulu beras ketan yang dimasukkan dalam tellang lalu di bakar. Lemmang sendiri merupakan masakan olahan beras yang terdiri dari lemmang pute dan lemmang lotong.

                Perring

                Lain lagi dengan perring, bambu jenis ini memiliki ukuran yang sama dengan tellang. Namun bambu jenis ini memiliki kulit yang lebih tebal. Perring biasa digunakan oleh masyarakat bugis sebagai bahan baku dalam membuat bangunan seperti bola-bola galung dan bola dare, panrung-panrung, bola suji (persyaratan kawin masyarakat bugis) dll. Umumnya perring digunakan untuk membuat bahan-bahan dalam skala yang kecil, kadang pula perring rakko atau bambu yang sudah kering digunakan sebagai bahan bakar annasung atau memasak.

                Awo

                Awo merupakan jenis bambu yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan jenis bambu yang lainnya. Fungsinya juga tidak jauh berbeda dengan perring, namun tentun saja dalam skala yang lebih besar. Awo juga digunakan dalam beberapa perayaan besar masyarakat bugis seperti mappabotting atau menikahkan anaknya sebagai rangka tenda juga membuat pagar rumah dan banyak lagi.


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}