MOTIVASI BELAJAR
A. ASPEK
MOTIVASI BELAJAR
1.
Sumber
: Belajar dan Pembelajaran. Dr.
Dimyati dan Drs. Mudjiono. Rineka Cipta. 1999
Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
2.
Sumber
: Inspirasi Tulisan. Nailul Falah.
Nazwadzulfah
Konsep
motivasi belajar mempunyai tiga aspek, yaitu:
v Adanya
keinginan atau inisiatif untuk belajar. Inisiatif ini merupakan energi atau
kekuatan dalam diri individu. Energi adalah salah satu hal yang mendasar pada
motivasi belajar. Aspek energi dari motivasi menunjukkan kesungguhan atau
keseriusan individu dalam berperilaku. Kekuatan yang bersifat internal dalam
diri individu inilah yang berfungsi mendorong individu sehingga sehingga
memilih keinginan untuk belajar. Semakin tinggi kekuatannya untuk belajar, maka
semakin kuat pula keinginannya untuk belajar.
v Adanya
arah dalam belajar yang meliputi keterlibatan dalam mengerjakan tugas sebagai
wujud interaksi antara kekuatan internal individu dengan situasi dari luar
individu yang mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar ditandai
dengan keterlibatan dan kesungguhan untuk belajar. Hal ini senada dengan
pendapat Elliot, dkk (1999:27) bahwa fungsi motivasi adalah mempertahankan,
mengarahkan dan mengintegrasikan dengan perilaku tertentu, sehingga akan
kelihatan pada tingkat intensitas perilaku individu yang bersangkutan dalam
melaksanakan suatu kegiatan.
v Adanya
konsistensi atau keajegan. Perilaku timbul karena adanya keyakinan individu
terhadap perilaku tersebut, sehingga individu sulit untuk meninggalkan perilaku
yang telah dipilih (Baron, dkk, 1999:51). Pilihan terhadap perilaku belajar
akan menjadi ajeg atau bertahan setelah adanya komitmen atau keyakinan yang
kuat terhadap nilai dan arah positif perilaku belajar. Individu yang memiliki
komitmen atau keyakinan yang kuat pada dasarnya sangat sulit dipengaruhi untuk
beralih ke perilaku lain yang bertentangan dengan perilaku yang diyakini.
3.
Sumber
: Teori-Teori Motivasi.
Akhmadsudrajat. 2008
a. Motivasi
dalam pembelajaran
Pentingnya
peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar
dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi
dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu
kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan
dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Peran
motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan
mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi
motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan
usaha belajar siswa.
Fungsi motivasi
dalam pembelajaran diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku
atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
3.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
Pada garis
besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran yaitu :
1.
Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.
2.
Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3.
Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk
berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna
membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar siswa.
4. Berhasil
atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses
pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
5.
Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar
dan pembelajaran.
b. Motivasi
dan prestasi belajar siswa
·
Motivasi
pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan
kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi
sehingga melebih prestasi normal.
· Hasil baik
dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang
untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain,
mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan
prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu
dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau
perasaan berhasil.
· Motivasi
berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr.
Clelland, 1955).
c. Sumber-sumber
motivasi belajar siswa
Sumber-sumber
motivasi belajar siswa yaitu :
v Motivasi
Intrinsik
yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari
dalam, tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang
didorong oleh keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang
lain, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh
informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati
kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok, dan sebagainya.
v Motivasi
Ekstrinsik
yaitu motivasi yang bersumber akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan
dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu
atau belajar. Pelajar di motivasi dengan adanya angka, ijazah, tingkatan,
hadiah, medali, pertentangan, dan persaingan.
4.
Sumber : Mengajar dan Belajar. Prof. Dr. H.
Sahabuddin.
Beberapa aspek motivasi yaitu :
ü Kebutuhan
Pada
manusia terdapat berbagai macam kebutuhan, yaitu kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier. Menurut Ralph Linton ada beberapa kebutuhan psikologis yang harus
dipenuhi, sebagai kebutuhan yang penting agar seseorang dapat hidup dengan
sejahtera tanpa ada hambatan dalam perkembangan intelektual, emosional maupun
penyesuaian diri. Kebutuhan tersebut yaitu :
a.
Respon emosional
b.
Perasaan aman
c.
Pengalaman atau hal baru
Pengelompokan yang dikemukakan oleh ahli lain yaitu
A.H. Maslow mengemukakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar perkembangan anak
dapat berlangsung dengan baik, kebutuhan-kebutuhan itu yakni :
a.
Kebutuhan fisiologis
b.
Kebutuhan akan perasaan aman
c.
Kebutuhan akan kasih sayang
d.
Kebutuhan akan mengetahui dan memahami sesuatu
e.
Kebutuhan akan penghargaan
f.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan
diri
L.J mengemukakan macam-macam kebutuhan yaitu :
a.
Kebutuhan akan afeksi
b.
Kebutuhan untuk diterima dilingkungan sebaya
c.
Kebutuhan untuk diterima oleh tokoh berpengaruh
d.
Kebutuhan akan rasa bebas dan tidak tertekan dalam
bertindak
e.
Kebutuhan akan harga diri.
ü Perilaku
Aspek
kedua dari lingkaran motivasi adalah perilaku yang digunakan sebagai alat atau
cara supaya tujuan dapat tercapai. Oleh C.T. Morgan disebut dengan istilah
instrumental behavior. Menurut C.T. Morgan instrumen behavior yaitu :
a.
Aktivitas ialah gerakan-gerakan yang timbul menyertai
adanya kebutuhan
b.
Gerakan naluria adalah gerakan yang dilakukan tanpa
latihan sebelumnya
c.
Refleks yaitu gerakan yang diperlihatkan oleh
seseorang untuk melindungi tubuh dari kemungkinan cacat atau cedera
d.
Belajar secara instrumental.
Yang perlu
juga diperhatikan adalah bagaimana agar seseorang dapat berperilaku. Untuk
sampai kepada suatu perilaku, seseorang akan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
a.
Ada atau timbul suatu motif
b.
Terjadi beberapa pertarungan jika pada suatu saat
muncul beberapa motif secara serempak
c.
Mengambil keputusan atau menentukan pilihan dan motif
mana yang diambil.
ü Tujuan
Tujuan dapat berfungsi memotivasi
perilaku. Tujuan juga menentukan tingkat keaktifan kita dalam perilaku, karena
perilaku sering ditentukan oleh motif dasar juga ditentukan oleh keadaan dari
tujuan.
0 comments:
Post a Comment