Chapter 8
Kisah kembali dimulai
Tepat
pada hari kamis, 5 November 2008, para peserta dan panitia telah memasuki area
perkemahan. Tentunya para anggota PMR, baik senior maupun para peserta, saling
membantu membangun tenda masing-masing. Sementara yang lain sibuk mengurusi
kepengurusan jadwal, para panitia yang lain sibuk membenahi barang-barang
bawaan mereka.
Fathir
yang juga merupakan pendamping kelompok 4 putra bersama dengan Ridwan masih
sibuk mengurusi anggota kelompoknya. Kadang mereka saling bergantian
dikarenakan tugas fathir yang juga sebagai ketua seksi perlengkapan. Jadi dia
harus sering mengunjungi tenda panitia guna mencatat keperluan lain yang harus
dibenahi.
Begitu
menyelesaikan urusan ditenda panitia, maka fathir ditugaskan mengecek perlengkapan
di dapur umum. Tentunya dia tidak langsung mengeceknya begitu saja, dia hanya
diminta untuk menanyai ketua seksi konsumsi guna memperlancar pekerjaannya.
Setelah mendatangi dapur umum dan bertanya mengenai siapa yang akan jadi
partner kerjanya berikutnya, maka dia diarahkan pada ketua seksi konsumsi yang
tidak lain adalah Aidayanti.
Beruntung
tenda miliknya, tenda panitia dan juga tenda dapur saling berdekatan membentuk
segitiga, maka fathir tak perlu
repot-repot berkeliling mengunjungi tiap tenda. Dihari ulang tahun fathir itu,
dia tidak begitu aktif karena takut akan kejahilan teman-temannya. Jadi dia
hanya diam-diaman sambil mengerjakan urusannya.
Namun
kala itu Sri mengetahui hal tersebut dan memberinya ucapan selamat didapur.
Untungnya hanya ada Ida disana sehingga dia masih bisa membisik teman duduknya
itu agar tetap tenang. Sedangkan Ida sendiri hanya mengucapkan selamat kepada
fathir atas hari bahagianya itu. Tentunya sore itu mereka masih bekerja keras
sehingga fathir tidak bisa berlama-lama didapur.
Setelah
melakukan apel sore, para peserta kembali ke tendanya masing-masing. Sedangkan
Fathir sendiri masih bersama Ida sambil menghitung beberapa kekurangan di tenda
dapur. Takkala bendera peserta yang masih diam di tenda, maka Fathir pun mencoba
mengambil sedikit gerakan tambahan. Dia mencoba untuk membagikan bendera kepada
pesertanya, namun gagal.
Hingga
malam datang, Fathir yang telah kembali ke tenda anggotanya tersebut keluar dan
pergi menuju tenda panitia. Namun di tengah jalan, dia dicegat oleh kelompok
Asma yang tak lain adalah tim dapur. Bersama Ida, May, dan beberapa temannya
yang Fathir sendiri belum hafal namanya.
Setelah
duduk bercengkrama, mereka kemudian bubar. Namun kemudian hanya Fathir dan Ida
saja yang masih tetap disana. Fathir kembali meneruskan perjalanannya ke tenda
Panitia sedangkan Ida sendiri kembali kedapur. Tak lama kemudian saat Fathir
hendak kembali ke tendanya, dia bertemu lagi dengan Ida di tempat yang sama
dengan Asma. Asma yang begitu cepat bicaranya langsung saja mengajak Fathir ke
para pedagang yang sempat masuk ke lokasi perkemahan tersebut. Karena memang
tidak punya waktu yang begitu penting, maka dia pun ikut.
Singkat
cerita mereka telah sampai disana, Fathir sendiri menemukan Hasan dan Yana yang
tengah berpacaran di temani oleh Beni. Karena urusan Ida yang hanya ingin
membeli bumbu dapur, maka dia pun berniat untuk pulang, sedangkan Asma sendiri
masih ingin tetap tinggal. Entah karena apa hingga Fathir diminta oleh Asma
mengantar Ida kembali kedapur. Mereka pun balik berdua.
0 comments:
Post a Comment