Home » » Smansa Stories 8

Smansa Stories 8

Posted by DEC Development Education and Culture on Monday 7 May 2012


Chapter  8
Kisah kembali dimulai
                Tepat pada hari kamis, 5 November 2008, para peserta dan panitia telah memasuki area perkemahan. Tentunya para anggota PMR, baik senior maupun para peserta, saling membantu membangun tenda masing-masing. Sementara yang lain sibuk mengurusi kepengurusan jadwal, para panitia yang lain sibuk membenahi barang-barang bawaan mereka.


                Fathir yang juga merupakan pendamping kelompok 4 putra bersama dengan Ridwan masih sibuk mengurusi anggota kelompoknya. Kadang mereka saling bergantian dikarenakan tugas fathir yang juga sebagai ketua seksi perlengkapan. Jadi dia harus sering mengunjungi tenda panitia guna mencatat keperluan lain yang harus dibenahi.

                Begitu menyelesaikan urusan ditenda panitia, maka fathir ditugaskan mengecek perlengkapan di dapur umum. Tentunya dia tidak langsung mengeceknya begitu saja, dia hanya diminta untuk menanyai ketua seksi konsumsi guna memperlancar pekerjaannya. Setelah mendatangi dapur umum dan bertanya mengenai siapa yang akan jadi partner kerjanya berikutnya, maka dia diarahkan pada ketua seksi konsumsi yang tidak lain adalah Aidayanti.

                Beruntung tenda miliknya, tenda panitia dan juga tenda dapur saling berdekatan membentuk segitiga,  maka fathir tak perlu repot-repot berkeliling mengunjungi tiap tenda. Dihari ulang tahun fathir itu, dia tidak begitu aktif karena takut akan kejahilan teman-temannya. Jadi dia hanya diam-diaman sambil mengerjakan urusannya.

                Namun kala itu Sri mengetahui hal tersebut dan memberinya ucapan selamat didapur. Untungnya hanya ada Ida disana sehingga dia masih bisa membisik teman duduknya itu agar tetap tenang. Sedangkan Ida sendiri hanya mengucapkan selamat kepada fathir atas hari bahagianya itu. Tentunya sore itu mereka masih bekerja keras sehingga fathir tidak bisa berlama-lama didapur.

                Setelah melakukan apel sore, para peserta kembali ke tendanya masing-masing. Sedangkan Fathir sendiri masih bersama Ida sambil menghitung beberapa kekurangan di tenda dapur. Takkala bendera peserta yang masih diam di tenda, maka Fathir pun mencoba mengambil sedikit gerakan tambahan. Dia mencoba untuk membagikan bendera kepada pesertanya, namun gagal.

                Hingga malam datang, Fathir yang telah kembali ke tenda anggotanya tersebut keluar dan pergi menuju tenda panitia. Namun di tengah jalan, dia dicegat oleh kelompok Asma yang tak lain adalah tim dapur. Bersama Ida, May, dan beberapa temannya yang Fathir sendiri belum hafal namanya.

                Setelah duduk bercengkrama, mereka kemudian bubar. Namun kemudian hanya Fathir dan Ida saja yang masih tetap disana. Fathir kembali meneruskan perjalanannya ke tenda Panitia sedangkan Ida sendiri kembali kedapur. Tak lama kemudian saat Fathir hendak kembali ke tendanya, dia bertemu lagi dengan Ida di tempat yang sama dengan Asma. Asma yang begitu cepat bicaranya langsung saja mengajak Fathir ke para pedagang yang sempat masuk ke lokasi perkemahan tersebut. Karena memang tidak punya waktu yang begitu penting, maka dia pun ikut.

                Singkat cerita mereka telah sampai disana, Fathir sendiri menemukan Hasan dan Yana yang tengah berpacaran di temani oleh Beni. Karena urusan Ida yang hanya ingin membeli bumbu dapur, maka dia pun berniat untuk pulang, sedangkan Asma sendiri masih ingin tetap tinggal. Entah karena apa hingga Fathir diminta oleh Asma mengantar Ida kembali kedapur. Mereka pun balik berdua.


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}