Awal sebuah cerita -2
Setelah membahas teknisi kerja panitia nantinya serta membagi tiap pekerjaan pada tiap panitia, maka rapat tersebut segera berakhir. Semua panitia perkemahan pun kembali ketendanya masing-masing. Namun seperti biasa, tak lama berselang para panitia tadi kembali berkeliling tak karuan. Hanya sebagian saja yang menggunakan waktunya untuk kembali ketenda dan tidur.
Fathir yang susah untuk tidur, kembali keluar dari tendanya dan masuk ketenda dapur mencari minum. Setelah meneguk segelas air, Asma yang kala itu masuk ketenda dapur bersama Ida menegur Fathir. Mereka pun mengobrol pendek dan kembali nongkrong depan tenda dapur setelah sebagian penghuni dapur datang dan bergosip ria.
Fathir yang kala itu kehilangan jejak Hasan dan Ridwan hanya bisa diam dikarenakan ditahan oleh anak anak tadi. Disampingnya, yakni May yang tengah bercerita ria menceritakan mengenai kenangan-kenangan mereka kala menjadi peserta tahun lalu. Sambil memperhatikan sekeliling, Fathir tetap berusaha terlihat ada dalam forum yang dibuat oleh anak-anak tadi. Ditambah aroma masakan rumah yang masing remang-remang, gossip anak-anak tadi tetap berlanjut. Hingga akhirnya mereka semua kembali bubar.
Diantaranya yakni May, Asma, Ida, Sri dan Fathir, mereka semua pergi kepedagang tempat Fathir dan Ida sebelumnya. Ditempat itu, Hasan dan Yana masih bercerita dengan Bedi dan beberapa panitia lainnya. Merasa tidak betah, Fathir pun mengajak Ida pergi dari situ. Namun tak lama kemudian, mereka bertemu dengan Opik dan Nita yang sedang jalan berduaan. Akhirnya mereka mengajak Fathir dan Ida duduk tidak jauh dari tempat mereka tadi.
Dari situ, Fathir mengetahui bahwa Nita dan Ida ternyata teman dekat dan mereka sekelas sebelumnya. Fathir pun hanya terdiam memerhatikan mereka berdua bersama Opik yang hanya mengiyakan perkataan Nita sejak tadi. Selain Hasan dan Yana, Opik dan Nita juga calon pasangan dalam perkemahan tersebut. Menurut gosip yang beredar, bahwa Opik sedang pede kate terhadap Nita.
Ida pun memecahkan lamunan fathir dan mulai ikut larut dalam alur cerita cewe-cewe tadi. Udara yang dingin ternyata tak menyurutkan pembicaraan wanita-wanita tadi. Dan pada akhirnya Fathir pun mengantar Ida kembali ketendanya setelah dia mulai mengantuk, sedangkan Opik dan Nita meneruskan perjalanan mereka berdua.
Begitu telah mengantar Ida ketendanya, Fathir memutar haluan perjalanannya kembali ketengah lapangan bersama Panitia senior. Disana masih ada Aisyah dan beberapa senior lainnya yang tengah menikmati indahnya malam yang begitu sunyi akan suara malam. Memandangi langit yang berawan dengan beberapa titik bintang dan diselingi candaan-candaan dari anak-anak yang berada disana, waktu pun tak terasa berlalu.
Diterangi oleh cahaya bulan yang suram dibalik awan yang telah menutupi angkasa, kantuk pun mulai menyerang Fathir. Ditengah dinginnya malam, tersadarlah fathir bahwa disampingnya telah duduk Ida dan Asma. Menurut mereka, mereka tak dapat tidur karena suara dari para senior yang tengah ribut sejak tadi. Fathir pun kembali berbicara pendek dengan Ida. Suasana yang membawa alur cerita mereka menjadi semakin pribadi. Sebuah info baru yang diketahui fathir bahwa ternyata Ida telah jomblo 4 bulan yang lalu. Ida yang tengah curhat tersebut akhirnya berakhir karena kantuk yang telah menyerangnya. Sedangkan Asma sendiri telah tidur sejak tadi.
Smansa Stories 10
Posted by DEC Development Education and Culture on Friday, 19 October 2012
***
|
0 comments:
Post a Comment