DEC_Hi guys, kembali Development Education and Culture membawakan seputar informasi budaya mengenai tradisi-tradisi unik khas suku bugis. Tentunya dalam melakukan pengkajian mengenai salah satu permainan putra-putri bugis ini yang cukup menarik, dilakukan dengan pengadaan info-info dalam sebelumnya. Nah kali ini kita akan membahas mengenai “mappere” sebagai berikut.
Mappere atau berayun merupakan salah satu permainan masyarakat bugis yang sangat digemari. Dengan beberapa tali dan sebatang papan, bisa menjadi permainan yang cukup menguji adrenali. Biasanya permainan ini dilakukan dibawah rumah dikarenankan mayoritas wujud rumah adat bugis adalah rumah panggung.
Permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan ini biasanya diawasi oleh orang dewasa. Walaupun permainan ini memiliki cukup resiko seperti terlempar, terbentur bahkan terhempas ke tanah, namun permainan ini tetap disenangi oleh banyak anak-anak dikalangan masyarakat bugis.
Tidak hanya dikalangan anak-anak, mappere sendiri dijadikan sebagai salah satu ritual syukur kepada sang pencipta atas keberhasilan panen yang dilakukan masyarakat bugis pada umumnya. Dengan menancapkan bamboo setinggi mungkin lalu membuat ayunnan tinggi menjulang lalu menaikkan ana dara (gadis bugis) yang berayun tinggi dibantu oleh para pria sebagai pendorongnya.
Ritual ini sendiri dilakukan dengan kepercayaan bahwa sigadis yang berayun sangat tinggi ini bagaikan bidadari yang turun dari langit member kesuburan dan keberkahan kepada sawah-sawah mereka. Namun sekarang, tradisi ini telah berpindah kepercayaan sebagai sebuah pesta rakyat dan juga sebuah budaya menarik bagi masyarakat bugis sendiri yang patut untuk dilestarikan.
Mappere sebagai Tradisi Masyarakat Bugis
Posted by DEC Development Education and Culture on Friday, 19 October 2012
|
0 comments:
Post a Comment