A. PENGERTIAN
BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN
1. Belajar
v
Belajar menurut DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.
Dikutip
dari Prof. Dr. Sahabuddin dalam bukunya yang berjudul mengajar dan belajar, 2007. Belajar
merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan
acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan teori-teori yang meliputi teori
tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul
pengembangan kurikulum.
Dikutip
dari Bakri Wahid, S.Pd. dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, 2010.
a. Belajar
adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
maka responnya menurun.
b. Belajar
merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas setelah
belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.
v Belajar
menurut Rogers
Dikutip
dari Sutrima Imam Barnadib dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta, 1986. Mengemukakan bahwa belajar memiliki beberapa
definisi diantaranya :
a)
Manusia menjadi berarti memiliki
kekuatan wajar untuk belajar, peserta didik tidak harus belajar tentang hal-hal
yang tidak ada artinya.
b)
Belajar yang bermakna dalam masyarakat
yang modern berarti belajar tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar
mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus-menerus.
c)
Dengan belajar peserta didik dapat
mengevaluasi dirinya sendiri, dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri.
d) Belajar
menuntur keterlibatan peserta didik secara penuh dan bersungguh-sungguh.
2. Mengajar
v Mengajar
menurut Hartwig Schroder (1976)
Dikutip
dari Prof. Dr. H. Sahabuddin dalam bukunya yang berjudul Mengajar dan Belajar, 2007. Mengajar adalah prosedur mewariskan
pengalaman dengan tujuan menyebabkan belajar berlangsung.
v
Mengajar menurut Sudjana (1991:29)
Dikutip dari Syaiful Bahri dalam
bukunya yang berjudul Pengembangan ilmu
Pendidikan, 1974. menyatakan bahwa
mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap
berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak
didik dalam melakukan proses belajar.
3. Pembelajaran
v
Pembelajaran menurut DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.
Dikutip dari Prof. Dr.
Sahabuddin dalam bukunya yang berjudul mengajar
dan belajar, 2007. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid.
v Pengertian
Pembelajaran secara umum
Pembelajaran
adalah proses yang diselenggarakan pendidik yang menimbulkan interaksi belajar
mengajar dengan peserta didik untuk memperoleh dan memproses pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
B. PERSAMAAN
BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN
Berikut
beberapa persamaan mengenai belajar, mengajar, dan pembelajaran yaitu :
1. Sama-sama
proses utama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Sama-sama
berperan penting dalam mengkaji ilmu
3. Tujuannya
sama-sama untuk perubahan atas sikap dan perilaku yang bertujuan untuk
memperoleh suatu perubahan yang dilakukan secara sadar dan untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya dan menetap dalam tingkah laku
sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu dan latihan berinteraksi
dengan lingkungannya
4. Menggunakan
guru sebagai fasilitator dengan kata lain ialah sebagai pelaku (mengajar) dalam
pentransferan pengetahuan sekaligus sebagai pembimbing yang berupaya dengan
optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak
didik demi mencapai tujuan pembelajaran dengan memberikan kemudahan belajar
kepada peserta didk.
C. PERBEDAAN
BELAJAR, MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN
1.
Pembelajaran adalah bagian dari mengajar
dan untuk mendidik dengan karakter yang khas atau memandu atau membimbing
peserta didk dalam satu kompetensi tertentu yang ditentukan dalam KTSP, yang
menjadi pusat dalam pembelajaran adalah pendidik, sedangkan peserta didik
adalah bawahan atau dianggap tidak mengetahui apa-apa dari proses pembelajaran
yang ditentukan oleh pendidik.
Hasil pengajaran peserta
didik mampu mendapatkan suatu potensi dari RPP yang digariskan menurut
kurikulum, peserta didik mau belajar, terampil dan membangkitkan kemauan
belajar, dari segi pendidik, proses tersebut dapat diamati secara tidak langsung,
artinya proses belajar yang merupakan proses internal peserta didik tidak dapat
diamati, tetapi dapat dipahami oleh pendidik. Perilaku tersebut tampak pada
tindak-tindak belajar tentang beberapa mata pelajaran yang merupakan respon
peserta didik terhadap tindak mengajar atau tundak pembelajaran dari pendidik.
Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional pendidik.
Dalam desain instruksional, pendidik membuat tujuan instruksional khusus atau
sasaran belajar.
0 comments:
Post a Comment