DEC_Hi Guys, Salam Pramuka. Kalimat ini merupakan sebuah sapaan untuk mereka yang pernah mengikuti kegiatan ekstra di sekolah. Organisasi kepramukaan sendiri memiliki nilai yang sangat baik terutama dalam membentuk sebuah kepribadian yang baik, bertanggung jawab. Hal ini juga senada dengan bagaimana system pendidikan di negara kita ini mengedepannkan untuk mendidik generasi yang memiliki moral, menjunjung tinggi kejujuran dan bertanggungjawab yang di bekali dengan ilmu pengetahuan yang diharapkan nantinya akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa. Sebelum kita lebih jauh membahasnya, mari kita coba untuk mendefinisikan kepramukaan sehingga kita bisa memahami lebih baik apa sih pramuka atau praja muda karana itu sendiri.
Menurut kamus Oxford, Scout / skaƱt yang dalam bentuk pluralnya bermakna sebuah bentuk organisasi yang di khususkan untuk anak laki – laki, yang bertujuan untuk melatih anak – anak muda dalam berbagai praktikal keahlian*. Pada awal kemunculannya, kepramukaan atau yang sebelumnya di sebut kepanduan dikenalkan oleh Robet Baden Powell (1907) asal Inggris yang terinspirasi setelah mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama delapan hari di Pulau Brownsea. Setahun kemudian, Baden Powell menulis sebuah buku yang mengulas tentang prinsip dasar kepramukaan yang bertajuk “Scouting for Boys.”
Dijelaskan juga dalam salah satu aspek yang di perhatikan ditulisnya buku ini yakni “In giving the elements of these to boys we supply a system of games and practices which meets their desires and instincts, and is at the same time educative.” Yang berarti kurang lebih dalam pemberian beberapa pemahaman ke anak – anak ini (anak laki – laki) dengan menyelipkannya kebeberapa permainan dan dimainkan sehingga nantinya akan mempertemukan antara keinginan sang anak dan juga instingnya serta disaat yang sama kita juga mengajarinya. Dibuku ini juga menjelaskan bahwa pada prinsipnya pramuka itu merupakan sebuah gagasan tentang ide untuk belajar. Menanamkan keinginan untuk belajar ketimbang sekedar hanya menerima istruksi atau hanya bertindak pasif. Tentunya ini juga bersinggungan dengan mengikuti proses tumbuh kembang sang anak itu sendiri.
Buku ini pun mulai menyebar keseluruh pelosok negeri. Di 1910, Baden Powell memutuskan untuk fokus berkegiatan dalam Pramuka. Dua tahun kemudian, pada 1912, Baden Powell bersama adiknya, Agnes, membentuk organisasi kepanduan lainnya untuk perempuan yang bernama Girls Gudides, atau yang dikenal dengan nama Girl Scouts. Berlanjut, ditahun 1916, didirikan pula kelompok Pramuka siaga dengan nama CUB (Anak Serigala). Semakin lama gerakan kepanduan semakin mengalami perkembangan, yang kemudian membuat Baden Powell membentuk Rover Scout. Rover Scout sendiri merupakan organisasi untuk mewadahi pemuda yang sudah berusia 17 tahun pada 1918. Baden Powell kemudian berkeliling dunia menyebarkan gerakan kepanduan yang ia buat kepada anak-anak muda lainnya untuk bergabung. Pada 1920, Bdaen Powell mengundang berbagai kepanduan dari bermacam negara untuk melaksanakan Jambore pertama di Pulau Brownsea. Setelah Jambore terlaksana, dibentuk World Organization of the Scout Movement (WOSM) atau Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia.
Di Indonesia sendiri, sejarah kepramukaan terbagi menjadi dua era besar yakni sebelum dan setelah kemerdekaan. Ini awali dengan berdirinya organisasi milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912. Dimana empat tahun setelahnya, Mangkunegara VII juga membentuk organisasi kepanduan pertama yang bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Lahirnya JPO menjadi pemicu munculnya gerakan nasional lain yang sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders.
Melihat situasi ini, Belanda pun mulai melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar kepemilikan mereka menggunakan istilah Padvinder. Seiring berjalannya waktu, antara tahun 1928-1935, gerakan kepanduan Indonesia semakin marak, seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia. Guna menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menyelenggarakan acara perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) di Yogyakarta pada 19-23 Juli 1941.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan mengadakan kongres pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta. Kongres ini melahirkan Pandu Rakyat Indonesia (PRI) pada 28 Desember 1945, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui pemerintah. Akan tetapi, saat Belanda kembali datang ke Indonesia, PRI dilarang dan resmi dicabut pada 6 September 1951. Hal ini kemudian mendorong munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Mulai 1960, pemerintah Indonesia dan MPRS berupaya untuk memperbaiki organisasi kepramukaan di Indonesia.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan para tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia dan menyatakan bahwa organisasi kepanduan harus disempurnakan. Untuk menindaklanjutinya, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang beranggotakan Sultan HB IX, A Aziz Saleh, dan Achamadi. Hasil kerja dari panitia ini adalah dikeluarkannya lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kemudian Hasil kerja dari panitia ini adalah dikeluarkannya lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kemudian melalui Keppres 238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia akhirnya menjadi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka). Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan ke rakyat Indonesia.
Sumber:
Oxford Learner’s Pocket Dictionary, fourth edition 2008.
Scouting for boys, Lord Baden Powel of gilwell, Founder of the Boys Scout Movement 1908
Baca juga: Daftar Hari penting di bulan Februari
* Scout / skaƱt n 1 (the Scouts) [pl] organization originally for boys, that trains young people in partical skills 2[c] member of scout 3 person, aircraft, etc sent ahead to get information about enemy •scout v [I,T] (around/for) search an area in order to find sth
0 comments:
Post a Comment