PENGENALAN TOKOH
Fathir : anak yang baik, tidak sombong, suka menolong, tapi benci kekotoran;
Vina : gadis SMP yang lebih cepat dewasa sebelum waktunya;
Jesika : gadis centil, galak, tapi baik;
Adit : anak laki-laki yang sabar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan baik;
Boby : seorang anak yang jail, suka menyamakan antara film dan kenyataan, dan baik.
EPISODE 2
PERAMPOK YANG BODOH
Seminggu telah berlalu sejak tragedy tersebut. Saatnya pulang pada SMP 1 Lappariaja di depan pagar, Vina dan Jesika sedang bercakap
Jesika : hari ini pelajarannya membosankan yah (menggerutuh)
Vina : itu sih karena kamu tidak menyelesaikan tugasmu
Jesika : iya-iya aq salah tapi sepertinya hari ini aq ngak melihat Adit
Vina : cieh… (meledek) ada yang jatuh cinta nih
Jesika : iya adit itu berani, nggak takut pada saat itu (berkhayal)
Vina : benarkan
Jesika : (sadar) eh Vin, awas yah klu sampai km juga suka
Vina : apa dia, itu bukan tipe aq tapi…
Jesika : tapi apaan
Vina : itu dia (berkhayal) ah sudahlah klu mau tahu Adit dimana tuh (menunjuk) Tanya ama Fathir aja
Jesika : (lari dan menghampiri Fathir) hei kok sendirian, Aditnya mana ?
Fathir : oh Adit. Aditnya lagi nganterin neneknya kerumah sakit
Jesika : oh gitu
Fathir : Vinanya mana ?
Jesika : tuh dibelakang (sadar) kok nanyain Vina jangan-jangan ada sesuatu nih dengan kalian
Vina : maksudmu…
Jesika : itu…..
Boby : (tiba-tiba datang dan memotong pembicaraan) hai sayang ketemu lagi
Jesika : akkkhh (menyingkir) apaan sih Bob
Vina : (mengejek) menanti Adit yang ada si Boby
Jesika : jangan ngeledek
Fathir : sudahlah ayo pergi
Mereka pun pergi kedekat taman. Lalu tiba-tiba datang seorang pria aneh dan menghampiri mereka
Perampok : hai anak-anak baru pulang sekolah yah
Vina : iya pak
Perampok : loh Cuma berempat, mau kehalte bis yah
Jesika : iya pak
Perampok : (memerhatikan tas milik Boby) tas anak itu bagus yah
Boby : iya (bangga) aq dapat tas ini dari tong sampah
Perampok : begitu yah
Fathir : (berbisik) Bob orang itu aneh deh
Jesika : om,om, ini siapa yah baru kali ini aq liat (curiga)
Perampok : akhirnya kalian bertanya juga (mengeluarkan pisau dan menangkap Boby) serahkan tas kalian padaku serta perhiasan dan uang kalian (mengancam)
Jesika : (mundur) rampok
Fathir : lepaskan teman saya
Perampok : katakan dimana uang yang ada didalam tas bocah ini (membentak) katakana
Vina : tak ada om, waktu kami menemukan tas itu hanya ada jam saja
Perampok : bocah-bocah seperti kalia ingin menipuku ayo katakana
Vina : kami bilang tak ada a tak ada
Perampok : yah sudah cepat serahkan uang kalian (diam) tapi yah sudahlah nanti nggak bias pulang
Mereka pun terdiam mendengar kata-kata perampok tersebut. Mereka hanya berdiri tampa sepatah katapun.
Perampok : sebenarnya hal seperti ini aq sudah bosan tapi (mencekik Boby) apa boleh buat harus ku lakukan
Boby : om klu sudah bosan lepasin dulu nih
Perampok : oh yah (melepaskan cekikannya)
Boby : klu om sudah bosan jadi perampok, aq juga udah bosan jadi Sandra (otaknya mulai berfikir) bagaimana klu kita tukaran saja
Perampok : boleh juga katamu nak
Boby : klu begitu serahkan pisaunya (meminta)
Perampok : (seperti terhipnotis dan langsung saja memberikan pisaunya tampa ragu-ragu)
Mereka pun kembali heran melihat hal tersebut. Lalu Fathir yang meliha kesempatan tersebut langsung mengambil pisau tersebut.
Perampok : tunggu dulu (sadar)
Fathir : jangan bergerak (mengancam) klu bergerak aq tusuk. Vin, tolong ambil tali
Vina : (yang semula heran pun langsung pergi) baiklah
Jesika : (terheran-heran bahkan tak bergerak selama beberapa menit)
Vina : ini dia (memberikan talinya)
Fathir : (sambil mengikat perampok tersebut) Vin, kamu dan Jesika ntar udah ini pergi melapor ke kantor polisi okey
Vina : okelah sip dech
Lalu mereka pun mengikat perampok tersebut. Kemudian Jesika dan Vina pergi melapor ke kantor polisi terdekat. Perampok tersebut disandarkan pada sebuah pohon.
Fathir : hebat kau Bob bisa mengelabui perampok tersebut kami semua berhutang nyawa padamu Bob
Boby : jadi itu tadibeneran perampok (pucat) bukan anak-anak yang ngerjain
Fathir : iya, tuh Jesika dan Vina melapor ke polisi
Boby : (suara keras) perampok… perampok… (lari terbirit-birit)
Fathir : jadi heran dengan anak itu. Dia sendiri yang menipu, dan menangkapnya malah dia yang kabur (kecewa) Bob,Bob, (berteriak) Bob telat reflex loe
written by seputarkampusorange
0 comments:
Post a Comment