Chapter 3
Problem yang Baru
Masa sedih kekalahan pasukan Lord itu tidaklah berkepanjangan
dikarenakan sekolah diliburkan guna memasuki bulan ramadan. Dengan sekolah
tersebut menjadi sunyi selama seminggu. Dalam masa libur tersebut, Fathir
mendapat job dari ibunya yang menjadi pekerjaan tiap tahun setiap ramadan
adalah sebagai house keeper. Tak banyak yang tahun pekerjaan unik Fathir
dirumah yang jauh berbeda disekolah.
Seminggu yang begitu panjang akhirnya
berlalu dan Fathir harus kembali kesekolah guna mengikuti kegiatan tahunan
sekolahnya adalah pesanten kilat. Tentu
dia cukup rajin mengikuti karena Fathir juga sedikit bosan tinggal dirumah.
Namun hari pertamanya cukup menarik setelah pertemuannya dengan iftha, tetangga
kelas sekaligus tetangga desanya. Mereka mulai dekat dan saling mengenal
beberapa hari yang lalu dan mulai cepat akrab.
Hari-hari menyenangkan dengan teman
barunya itu pun hanya berlangsung selama 2 hari saja sebab dihari terakhir
iftha tidak menghadiri acara sekolah tersebut tampa keterangan. Sepulang dari
sekolah, Fathir pun mendapati hari yang panjang dengan menunggu mobil angkutan
umun selama hampir tiga jam.
Begitu sampai dirumahnya, keadaan
rumahnya begitu tenang, tidak seperti biasanya bila memasuki masa-masa menjelang
berbuka. Karena tak mau mengambil pusing dan cuek, dia pun masuk kekamarnya dan
memutuskan untuk tidur. Tidak lama setelahnya, Fathir dipanggil oleh ayahnya
untuk menyiapkan bukaan karena ibunya sedang tidak enak badan. Karena perintah
ayahnya, makanya dia pun membatalkan tidurnya melanjutkan perintah ayahnya.
Setelah dari shalat tarawih dimesjid, Fathir
pulan dan menemui ibunya tengah bersedih dikamarnya. Ayahnya berada
disampingnya guna menenangkan istrinya tersebut. Karena merasa mengganggu, maka
dia pun hanya meneruskan langkahnya kekamar dan tidur.
Beberapa hari berlalu dan ibunya masih
belum terlihat fit. Disela-sela kesibukannya Fathir menyempatkan untuk bertanya
kepada ayahya perihal apa yang sebenarnya terjadi sehingga ibunya begitu
gelisah. Bahkan itu adalah hal yang pertama dia dapati. Ayahnya yang semula
ogah untuk menjawab akhirnya menjelaskan perihal ibunya sedih begitu dalam.
“jadi ini semua adalah buntut dari
pindahnya kakek kerumah tante yah ya? Kenapa saya baru tahu sekarang” balas Fathir.
“ayah juga tak begitu mengerti, ini sudah berkepanjangan dan sekarang ibumu
tengah pusing memikirkan itu karena
banyaknya tekanan dan tuduhan padanya” balas ayahnya.
Fathir hanya terdiam medengarkan
penjelasan singkat yang begitu jelas dari ayahnya. Tak pernah sekalipun dia
banyangkan bahwa harta peninggalan orangtua begitu cepat diminta pembagiannya
terlebih pemiliknya masih hidup, serta penjelasan yang tidak benar dari ayahnya
yang tidak lain adalah kakekku sendiri akibat hasutan dari seseorang. Dengan kata lain ibuku harus
melawan keluarga besarnya, ayahnya dan juga saudarinya dengan peran sebagai
anak durhaka yang sama sekali tidak benar menurutku juga ayah dan ibuku tekanya
dalam hati.
Sebelumnya
Daftar
Terbaru
Sebelumnya
Daftar
Terbaru
0 comments:
Post a Comment