Home » » Smansa Stories 3

Smansa Stories 3

Posted by DEC Development Education and Culture on Friday 27 April 2012


Chapter 3
Problem yang Baru
                Masa sedih kekalahan pasukan Lord itu tidaklah berkepanjangan dikarenakan sekolah diliburkan guna memasuki bulan ramadan. Dengan sekolah tersebut menjadi sunyi selama seminggu. Dalam masa libur tersebut, Fathir mendapat job dari ibunya yang menjadi pekerjaan tiap tahun setiap ramadan adalah sebagai house keeper. Tak banyak yang tahun pekerjaan unik Fathir dirumah yang jauh berbeda disekolah.


          Seminggu yang begitu panjang akhirnya berlalu dan Fathir harus kembali kesekolah guna mengikuti kegiatan tahunan sekolahnya adalah pesanten kilat.  Tentu dia cukup rajin mengikuti karena Fathir juga sedikit bosan tinggal dirumah. Namun hari pertamanya cukup menarik setelah pertemuannya dengan iftha, tetangga kelas sekaligus tetangga desanya. Mereka mulai dekat dan saling mengenal beberapa hari yang lalu dan mulai cepat akrab.

          Hari-hari menyenangkan dengan teman barunya itu pun hanya berlangsung selama 2 hari saja sebab dihari terakhir iftha tidak menghadiri acara sekolah tersebut tampa keterangan. Sepulang dari sekolah, Fathir pun mendapati hari yang panjang dengan menunggu mobil angkutan umun selama hampir tiga jam.

          Begitu sampai dirumahnya, keadaan rumahnya begitu tenang, tidak seperti biasanya bila memasuki masa-masa menjelang berbuka. Karena tak mau mengambil pusing dan cuek, dia pun masuk kekamarnya dan memutuskan untuk tidur. Tidak lama setelahnya, Fathir dipanggil oleh ayahnya untuk menyiapkan bukaan karena ibunya sedang tidak enak badan. Karena perintah ayahnya, makanya dia pun membatalkan tidurnya melanjutkan perintah ayahnya.

          Setelah dari shalat tarawih dimesjid, Fathir pulan dan menemui ibunya tengah bersedih dikamarnya. Ayahnya berada disampingnya guna menenangkan istrinya tersebut. Karena merasa mengganggu, maka dia pun hanya meneruskan langkahnya kekamar dan tidur.

          Beberapa hari berlalu dan ibunya masih belum terlihat fit. Disela-sela kesibukannya Fathir menyempatkan untuk bertanya kepada ayahya perihal apa yang sebenarnya terjadi sehingga ibunya begitu gelisah. Bahkan itu adalah hal yang pertama dia dapati. Ayahnya yang semula ogah untuk menjawab akhirnya menjelaskan perihal ibunya sedih begitu dalam.

          “jadi ini semua adalah buntut dari pindahnya kakek kerumah tante yah ya? Kenapa saya baru tahu sekarang” balas Fathir. “ayah juga tak begitu mengerti, ini sudah berkepanjangan dan sekarang ibumu tengah pusing memikirkan itu karena  banyaknya tekanan dan tuduhan padanya” balas ayahnya.

          Fathir hanya terdiam medengarkan penjelasan singkat yang begitu jelas dari ayahnya. Tak pernah sekalipun dia banyangkan bahwa harta peninggalan orangtua begitu cepat diminta pembagiannya terlebih pemiliknya masih hidup, serta penjelasan yang tidak benar dari ayahnya yang tidak lain adalah kakekku sendiri akibat hasutan dari  seseorang. Dengan kata lain ibuku harus melawan keluarga besarnya, ayahnya dan juga saudarinya dengan peran sebagai anak durhaka yang sama sekali tidak benar menurutku juga ayah dan ibuku tekanya dalam hati.

Sebelumnya
Daftar
Terbaru


0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Followers

.comment-content a {display: none;}