DEC_Hi guys, marrakalla
atau membajak merupakan tradisi kerja para petani (paggalung) suku bugis. Masyarakat bugis tradisional biasa
menggunakan kekuatan sendiri atau menggunakan jasa tenaga kerbau (tedong) sebagai pembatu melakukan
pembajakan pada sawah-sawah mereka.
Kerbau (tedong) juga menjadi salah satu
binatang peliharaan para masyarakat bugis. Mereka biasa merawat binatang kekar
ini dengan baik. Marrakalla juga
kadang dilakukan secara manual. Yakni menggunakan cangkul (bingkung).
Sebelumnya,
para petani (paggalung) melihat
bintang-bintang serta bulan guna menentukan musim bertani yang baik. Setelah
mendapatkan pertanda yang baik, maka para petani (paggalung) pun turun. Mereka mengadakan penyuburan tanah dengan
menggunakan cangkul atau tenaga kerbau.
Setelah
membajak (marrakalla) sawah
mereka lalu menaburi dengan bibit padi (ase) yang terlebih dahulu di doakan (dibacai) pada penaburan pertama mereka.
Setelah itu mereka mengairinya (massepe’).
0 comments:
Post a Comment